Letusan freatomagma

Fase kedua dari letusan gunung Eyjafjallajökull pada tahun 2010 bersifat freatomagmatik akibat magma yang meletus di bawah es.[1]

Letusan freatomagma, juga dikenal sebagai hidrovulkanik atau hidromagmatik adalah letusan yang disebabkan oleh interaksi magma baru atau lava dengan air dan bisa sangat eksplosif maupun non-eksplosif, menyebabkan keluarnya uap dan fragmen piroklastik secara bersamaan. Ini mencakup semua proses yang bertanggung jawab atas interaksi magma dan air dalam sistem magma. Air dapat berasal dari air tanah, sistem hidrotermal, limpasan permukaan, danau atau laut.[2][3][4]

Erupsi ini dicirikan dengan semburan abu vulkanik yang kadang diselingi suara gemuruh atau dentuman, tidak seperti erupsi Freatik, yang berasal dari interaksi magma dengan air memicu ledakan dan letusan materi yang lebih tua, dan tidak seperti letusan magmatik, jika hanya magma yang meletus dan hanya digerakkan oleh gas yang semula di dalam magma. Tipe erupsi ini menghasilkan fitur geologi seperti maar (kawah gunung api hasil letusan freatomagmatik).[5][6][7]

  1. ^ "Eruption styles". British Geological Survey (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-20. 
  2. ^ "Types of Volcanoes & Eruptions / Volcanoes / Science Topics / Learning / Home - GNS Science". www.gns.cri.nz. Diakses tanggal 2020-12-19. 
  3. ^ "Phreatomagmatic eruption". vulcanoes.usgs.gov. 2015-12-23. Diakses tanggal 2020-12-20. 
  4. ^ Németh, Károly; Kósik, Szabolcs (2020/2). "Review of Explosive Hydrovolcanism". Geosciences (dalam bahasa Inggris). 10 (2): 44. doi:10.3390/geosciences10020044. 
  5. ^ "Enam tipe letusan gunung berapi yang patut Anda ketahui". BBC News Indonesia. Diakses tanggal 2020-12-20. 
  6. ^ Majeed Hartono, Barry. "Mengenal Jenis Erupsi Gunung Api (1)". kumparan. Diakses tanggal 2020-12-20. 
  7. ^ "Volcanology photoglossary: phreatomagmatic (phreatomagmatic activity)". www.volcanodiscovery.com. Diakses tanggal 2020-12-20. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search